Rabu, 17 Desember 2014

Explore Bandung

Jum'at, 12 Dec 2014
Perjalanan dimulai pada Jum'at pagi dan janjian di sevel Bintaro agar bisa langsung cabut lewat jalan tol. Awal rencana berangkat jam 9 pagi dari sevel tapi tetap tidak sesuai dengan perencanaan karena banyak sesuatu yang harus dibeli dulu sebelum berangkat.
Perjalanan pun dimulai pada pukul 09.30AM. Tujuan utama kami adalah menuju Curug Malela. Melewati tol Padalarang, keluar tol Padalarang ambil ke arah kiri yaitu Cimareme lalu ikuti jalan dan ada penunjuk arah menuju Curug Malela lalu belok kanan. 

Nah selama perjalanan kesana banyak sekali penunjuk arah menuju Curug Malela. Kondisi jalan yang buruk membuat perjalanan semakin lambat. Karena macet dan jalanan rusak, belum lagi yang melewati jalan adalah truk besar, karena banyak area pabrik disana. Pukul 16.00PM sudah ada dipenghujung jalan dengan penunjuk arah belok kiri ke Curug Malela tapi di penunjuk arah tersebut bertuliskan CURUG MALELA 10km. Omaygaaatttt...masih jauh lagi kesana. 

Dan akhirnya tujuan ke Curug Malela pun gagal karena waktu yang tidak memungkinkan. Bisa saja sih melanjutkan perjalanan dengan menginap di rumah warga dan keesokan harinya baru mulai jelajah Curug Malela. Tapi sepertinya tidak mungkin, karena yang ada nanti itinerary yang lainnya akan kacau. Maka dari itu, lebih baik urungkan niat menuju Curug Malela. 

Perjalanan sangat jauh sekali, bayangkan saja dari Jakarta pukul 09.30AM sampe di penghujung penunjuk arah Curug Malela pukul 16.00PM dan itupun masih 10km lagi kesananya. Sudah memakan waktu 6 setengah jam dan sia-sia juga. Tapi gak masalah selagi pemandangan menuju Curug Malela banyak yang hijau-hijau dan segaaarrrr.

Let's get lost everybody :)

Cuaca tidak mendukung sama sekali



Pemandangan selama diperjalanan saat belummendung dan hujan



Yup..gagal juga ke Curug Malela akhirnya lanjut ke Kota Bandung untuk cari penginapan disana. Tapi sebelum cari penginapan, cari makan dulu biar ada stamina. Perjalanan dari penghujung jalan Curug Malela menuju Kota Bandung memakan waktu 3jam saja. Makan malam kali ini di Nasi Goreng Mafia. Pertama kalinya coba makanan ini dan benar saja pedasnya maknyoooosss. ada beberapa level yang ditawarkan Nasi Goreng Mafia seperti Level Menenangkan, Menggoda, Menyesakkan, Merisaukan, Menyesal dan Mematikan. Karena saya tidak terlalu kuat pedas, jadi saya pilih Level Menggoda saja. Yah cari aman ajalah, karena jauh dari rumah dan takut sakit perut juga. Jadi gak perlu main-main sama pedas. hihihiii....

Gangster menggoda

Nasi Goreng Mafia

Makan selesai, lanjut cari penginapan dekat dago, dan akhirnya nemu juga di Hotel Bukit Dago dengan harga Rp. 375.000/malam. Lumayan deket juga ke arah Taman Hutan Raya Ir. Djuanda. Gak nyampe setengah jam juga sampai ditempat tujuan untuk keesokan harinya.


Sabtu, 13 Dec 2014
Tebing Keraton


Pukul 05.30AM sudah jalan menuju Tebing Keraton. Seharusnya jalan lebih awal, tapi karena kesiangan jadi aja baru jalan jam segitu. Patokannya dari terminal Dago, akan ada jalan bercabang. Ambil kearah kanan Bukit Dago Pakar. Setelah itu, beberapa ratus meter ada jalan bercabang lagi, tetap ambil arah kanan Bukit Dago Pakar. Lalu diperjalanan ada Indomaret di sisi kiri jalan dan ada belokan kekiri arah TAHURA ( Taman Hutan Raya Ir. Djuanda ). Inget jangan jalan lurus terus karena nanti bablas ke arah cafe-cafe yang ada di dago seperti Sierra cafe dan Stone cafe. Dari jalanan menanjak menuju TAHURA terdapat parkiran luas disana, jangan dulu masuk ke arah gerbang TAHURA karena menuju Tebing Kraton masih lurus terus menanjak keatas. Lalu beberapa ratus meter akan ada jalan bercabang, ambil arah kanan yang bertuliskan Bukit Pakar Utara. Nah harus lebih ekstra hati-hati ya guys. Karena jalanan mulai ancuurrr, banyak lubang dan batu menjulang keatas selama diperjalanan. Setelah itu, akan ditemukan kembali jalanan bercabang, ambil arah kiri dengan tulisan "Tebing Keraton". Diperjalanan kalian akan temukan Warung Bandrek di sisi kanan. Disana banyak cyclist berkumpul untuk sekedar istirahat sejenak, masih jalan terus ya guys. Perjalanan anda belum selesai sampai ada orang yang cegat kedatangan mobil kesana. karena untuk pengendara mobil dilarang naik keatas. Diwajibkan untuk naik ojeg yang ada disana. Untuk harga ojeg Pulang Pergi dikenakan biaya Rp. 40.000 satu motor. Sebenarnya hanya beberapa meter aja keatasnya tapi karena tracknya curam dan banyak bebatuan. Jadi hanya motor saja yang diperbolehkan masuk. Jalan terus sampai penghujung pemukiman warga, ada belokan curam ke arah kiri dan ternyata motor yang saya gunakan ban nya pecah. Baguuuuuussss....ban pecah disaat yang tidak tepat. Jadi saya nebeng di motor lain. Hahahaha...pengalam pertama di tanjakan curam satu motor bertiga. Serem juga sih..tapi mayan buat pengalaman baru #ngok.

Diatas sudah ada parkiran motor dan jajanan juga. Untuk masuk ke Tebing Keraton dikenakan biaya Rp. 11.000. Inget yah, tiketnya jangan dulu dibuang karena tiket itu berlaku juga untuk tiket masuk Taman Hutan Raya Ir. Djuanda. Nah didalamnya TAHURA ada Goa Jepang dan Goa Belanda juga. Dalam waktu 5menit saja kita sudah dapat melihat pemandangan indah dari ketinggian. Subhanallah...keren banget ini tempat. Benar-benar menakjubkan untuk memanjakan mata sejenak.

Pemandangan Indah setelah 2menit berjalan kebawah

Panorama Keindahan Alam

Tepat dipenghujung Tebing Keraton, Pemandangannya seperti ini

Lagi dan Lagi tidak ada bosennya liat pemandangan ini

Pohon pun berjajar rapi

Masih di ujung Tebing Keraton

Sisi kanan Tebing Keraton sebelum menuju penghujung Tebing Keraton


Harus turun kebawah pembatas untuk foto dibebatuan ini

Suasana Tebing Keraton pagi itu

Goa Jepang
Sudah puas foto-foto di Tebing Keraton, lanjut lagi turun kebawah untuk menuju TAHURA ( Taman Hutan Raya Ir. Djuanda ) disana banyak peninggalan Jepang dan Belanda. Trus lagi nih kalau mau liat Curug Omas Maribaya, bisa juga lewat dari TAHURA. Dengan menyewa motor Rp. 200.000 bisa menempuh jarak 5KM dengan menggunakan motor sewaan. Karena waktunya yang terbatas, jadi hanya liat Goa Belanda dan Goa Jepang. Disana untuk sewa guide nya Rp. 25.000 dan untuk sewa senter Rp. 5.000/buah. Guide akan menceritakan tempat-tempat yang ada didalam Goa tersebut. Dari tempat tahanan, tempat radio komunikasi sampai tempat pengintaian orang Jepang. Kalau mau tau sejarahnya,bisalah kesana sambil sewa guide. Biar gak bingung juga pas masuk kesana

Penjelasan Goa Jepang

Goa Jepang

Diharuskan nampang di depan Goa Jepang ;p

Bunga yang menjuntai kebawah pohon

Perjalanan menuju Goa, pemandangannya seperti dibawah ini

Masih ditempat yang sama tapi beda posisi. Hehehe..

Bapak ini menjual air aren. Maniiiiisss banget

Goa Belanda
Setelah keliling Goa Jepang, lanjut lagi menuju Goa Belanda dengan jarak 400meter saja. Disana juga ada sejarahnya, makanya kalau mau tau lebih banyak bisa sewa guide aja ya guys. Buat kalian yang males jalan, ada penyewaan kuda juga. Dan di kawasan TAHURA banyak sekali orang jogging. Mayoritas yang saya liat dipagi hari hari yaitu orang Cina dan Jepang. Dan ada pengunjung orang cina yang mengajak anjingnya jalan-jalan pagi disana. Lucunya, anjing itu anteeenggg banget kalau diajak main, namanya Hazel.

Haiii Hazel :)

Tulisannya bukan GOA tapi GUA

Kalo Gua Belanda, Elu apeeee??? :p


Masih dengan tulisan Gua Belanda

Nah selesai juga explore Tahura, untuk arah balik ke parkiran cari alternatif lain agar jalannya gak kesitu-situ aja. Dan ada juga jalan pintasnya, lebih menanjak tapi langsung ke arah menuju parkiran tanpa perlu menaiki beberapa anak tangga.

Taman Hutan Raya


Pohon tinggi ini sangat rindang sekali


Jalanannya enak buat jogging


Bisa jogging juga iini

Kawah Putih
Mari lanjutkan perjalanan menuju Kawah Putih. Sekalipun saya belum pernah ketempat wisata ini, sedih yaahh. padahal Kawah Putih udah basi banget loh. Dari jalanannya ancur sampai sekarang jalanannya udah bagus dan mulus banget, saya baru bisa berkunjung kesana. Dan sedihnya lagi, sesampainya di kawah Putih tepat pukul 16.30 PM. Kesorean banget disana, walhasil kabutnya udah pada turun. jadi tiap mau foto disana harus nunggu kabut ilang dulu baru deh bisa foto. Biaya masuk perorang Rp. 17.000/orang tapi bagi kalian yang membawa kendaraan pribadi seperti mobil dan mau parkir diatas, dikenakan biaya Rp. 150.000/mobil. Makanya harganya jadi lebih mahal kalau parkir mobil diatas. Tapi buat kalian yang tidak memiliki kendaraan pribadi, jangan khawatir yah. karena disana disediakan ontang anting dengan harga Rp. 35.000/orang.

Welcome kawah Putih

Arah pintu masuk Kawah Putih


Plang yang bertuliskan ontang-anting dan kendaraan pribadi


Loket karcis

Tiket biaya masuk 17.000/orang dan Jasling (parkir atas) Rp. 150.000/mobil


Jalanan keatasnya muluuuusss

Sebelum masuk kawasan Kawah Putih

Tangga kebawah menuju Kawah Putih

Nah ini samping kanannya Kawah Putih


















Perjalanan berakhir pada pukul 18.00PM, saatnya turun kebawah dan beli yang hangat-hangat untuk menghangtkan badan.Nah ada eMTe Highland Resort berjajakan jajanan seperti dipuncak dengan berbagai macam jenis makanan dan minuman. Pesan 2 indomie dan 2 bandrek susu merogoh kocek seharga Rp. 38.000 dan bebas biaya parkir. Saatnya balik ke Jakarta pada pukul 20.00 PM. Lucunya lagi, setelah keluar dari tol entah apa namanya saya lupa, ada polisi didepan mata setelah saya terbangun dari tidur. Akhirnya kena tilang juga di jalan keluar tol. Emang lagi apes aja kali yah, jadi diketemuin deh sama Pak Polisi. Makasiii banyak ya pak udah mau damai dengan harga Rp. 20.000 aja. Buahahahhaa.... :p

Sekian Explore Bandungnya, Terima Kasih sudah mau baca atau sekedar liat-liat blog saya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam

Copyright 2012 Dian Juarsa. Diberdayakan oleh Blogger.